KONFERENSI DEWAN ZAKAT , APA KABAR?

ELZET-JAKARTA. Setelah menunggu hampir enam bulan, pelaksanaan konferensi Dewan Zakat yang diselenggarakan di Padang Sumatra Barat 30 oktober 2007 lalu masih belum ada kabar beritanya. Konferensi tingkat ASEAN (kalo dilihat dari pesertanya) nampaknya masih berkutat seputar bagaimana idealnya sebuah lembaga pengelolaan zakat itu seharusnya dijalankan.
'' Kami sempat berharap banyak dengan pertemuan tersebut '' kata H Budiman dari Alhanif Center Jakarta.

Budiman menambahkan, melihat kapasitas dari para pesertanya pertemuan tersebut sangat ideal untuk menghasilkan pemikiran yang signifikan utk pengelolaan zakat bagi kesejahteraan. Sampai saat ini masih belum ada gerakan yang produktif. ''Ingat , jangan sampai kita ditelikung lagi tentang aturan-aturan zakat yang tidak pro kesejahteraan. Sebab, amandemen UU no 38 tahun 1999 tinggal menunggu hari. Saya melihat ada upaya untuk mengkerdilkan peran lembaga zakat dalam pelaksanaannya.

Seperti diketahui, Konferesni menghasilkan 7 butir rekomendasi, yang berisi :

Pertama, pemerintah di negara-negara MABIMS perlu mendukung, memfasilitasi, dan membantu pengembangan Dewan Zakat MABIMS.

Kedua, institusi atau lembaga zakat di negara MABIMS terus meningkatkan kerjasama guna peningkatan kualitas dan kesejahteraan mustahik.

Ketiga, setiap negara agar menjalin koordinasi dengan seluruh organisasi zakat.

Keempat, perlu pengkajian dan pertimbangan khusus agar peran pemerintah dapat ditingkatkan melalui kementerian atau direktorat jenderal.

Kelima, meminta kepada pemerintah dan DPR untuk terus memperjuangkan agar UU Zakat dapat diamandemen dan direvisi sebagai dana pembangunan umat.

Keenam, meminta kepada pemerintah dan DPR agar zakat dapat mengurangi pajak/cukai.

Dan yang ketujuh, agar pengelolahan zakat dapat ditingkatkan supaya pengelolahan zakat secara amanah, transparan, dan akuntabel.


Forum juga merekomendasi lima orang formatur dari Indonesia yang terdiri dari Direktur Zakat Depag RI,Prof. DR. Nasroen Harun, MA, Ketua Baznas Prof. DR. Didin Hafiduddin, Staf Ahli Menteri Agama RI, Drs. Tulus, Ketua Umum FOZ, drh. Hamy Wahyunijanto, dan tokoh zakat Erie Sudewo guna mengambil langkah strategis dengan berkoordinasi dengan pihak- pihak terkait.


Kencangnya wacana amandemen UU Zakat seharusnya menjadi perhatian semua pihak. Respon yang muncul sangat beragam, Mas Eri Sadewo misalnya, tokoh yang membidani lahirnya DD Republika ini secara khusus mengulas rancangan isi Amandemen UU zakat yang ambigu terhadap perubahan. Lalu apa yang bisa diperbuat, agar zakat bisa menjadi sumber kesejahteraan. Ya, *seperti lumbung zakat* Bagaimana agar Berbagi untuk bisa menjadi pangkal kesejahteraan. (ser)

TIDUR CARA RASULULLAH


PROLOG

[7:41] Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka) {542}. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim, (AL A'RAAF (Tempat tertinggi) ayat 41)

[25:47] Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. (AL FURQAAN (PEMBEDA) ayat 47)

.. celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?". Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya). (YAA SIIN ayat 52)

[51:17] Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. (ADZ DZAARIYAAT (ANGIN YANG MENERBANGKAN) ayat 17)

HAKIKAT TIDUR

Boleh jadi kebutuhan tidur setiap manusia memiliki durasi yang sama. Rata-rata kalau dihitung pro rata- antara 3-8 jam. Bila kurang atau lebih dari angka itu bisa dipastikan ada yang lain dari biasanya. Disadari sesungguhnya tidur memiliki faedah yang sangat banyak. Salah satunya ialah mendapatkan rasa nyaman setelah bangun tidur. Nah, rasa nyaman itu didaptkan setelah makna dan tujuan tidur itu terpenuhi . Misalnya rasa rileks, tenang dan bahkan islam mengaturnya sebagai sebuah kepasrahan yang --luar biasa sungguh-- seorang manusia kepada sang pengendali hidup, pemilik hidup dan mati.. Ini tercermin dari doa-doa yang diucapkan sebelum tidur. betapa kenyamanan itu bisa didapatkan dengan cara melaksnakan kepasrahan hidup dan siap mati bila dikehendaki-Nya.

Pemaparan surat An-Naba’, “Dan Kami jadikan tidurmu sebagal pelepas lelah bagimu.” Dengan kata lain tidur merupakan kebutuhan yang tidak bisa tidak. Banyak hikmah dapat diambil dari tidur. Seperti kisah Ashabul Kahfi, Allah menidurkan ketiga pemuda itu selama 390 tahun. Sungguh waktu yang tidak sebentar. Perkara tersebut dijelaskan dalam Al-Qur’an, “Hakikat waktu berada dalam genggaman Allah, tidur dalam rangka mewujudkan pengabdian pada Allah, tidur dengan cara yang benar.” (Al Kahfi:18 )

Oleh sebab itu, hindarkan tidur mubazir alias sia-sia. Akan tetapi kecenderungan hasrat manusia untuk tidur lagi dan lagi sulit diredam. Banyak yang salah salah kaprah dengan tidur sebagai istrihat. Hendaknya tidur yang notabene dapat melupakan beban masalah sesaat itu berkualitas lagi diridhoi-Nya. Rasulullah saw pernah mengajarkan bagaimana tidur yang berkualitas. Tidur berkualitas mengacu pada pola hidup sehat nan islami.

Bagaimana tidur sehat ala Rasulullah? Sebelum tidur biasakan membersihkan diri dengan berwudhu’ dan bersiwak (menggosok gigi). Meskipun cuma tidur bukan berarti asal saja. Tidurlah dengan pakaian yang pantas, jangan pakaian yang menyiksa raga seperti ketat dan menyesakkan sehingga mengganggu ketentraman tidur. Ada baiknya sebelum tidur untuk membersihkan tempat tidur agar tidur terasa nyaman. Jangan sampai lupa berdo’a dan berdzikir. Dengan berdoa’ dan berzikir Insya Allah terhindar dari mimpi buruk.

Tidurlah dengan posisi tidur miring ke kanan dan menghadap kiblat sebagaimana yang diajarkan nabi, “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Sedangkan tidur bertumpu pada sisi kiri badan berbahaya bagi kesehatan, karena dapat menghimpit posisi jantung akibatnya sirkulasi darah ke otak terganggu. Tidur miring ke posisi kiri mengakibatkan seseorang mengalami mimpi buruk (nightmares). Dan janganlah tidur tertelungkup (tengkurap), Allah sangat murka dengan posisi tidur seperti itu. Sedangkan tidur dengan posisi tertelentang bencana buat tulang belakang. Hal tersebut dapat menekan atau menyesakkan tulang belakang.

Tidur jangan kelewat malam, apalagi begadang mengerjakan hal-hal yang tidak bermanfaat. “Bahwasanya Rosululloh sholallahu ‘allaihi wassalam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Tidak itu saja tidur terlalu malam kurang berdampak buruk pada kesehatan. Dan disunnahkan lagi agar tidur tidak berlawan dengan arah magnet bumi. Sehingga arus magnet bumi mengalir tanpa gangguan. Dan posisi ini disenyalir membawa positif bagi sistem syaraf.

Jika telah mengikuti apa yang dikatakan Rasulullah, niscaya apa yang diharapkan dari tidur berkualitas didapat dan kesehatan pun terjaga. Dan waktu subuh yang penuh berkah pun tidak terlewatkan dengan percuma. (Annida/halalguide/medicalzone/asysyariah/ Rahmadanil/ser)